Kiss Me Good-Bye FFXII – Angela Aki

Seringkali kita mencari lagu dari film, anime, atau media lain yang kita sukai. Dahulu kala, salah satu media ini bagiku adalah video game. Salah satu video game, yang aku yakin tidak asing di telinga adalah seri Final Fantasy.

Hari ini, atau kemain tergantung kapan aku menyelesaikan tulisan ini, aku menyelesaikan Final Fantasy XII Zodiac Age. Akhirnya setelah betahun-tahun rilis pertama kali di PS2, FFXII rilis di PC. Lagu vokal utamanya berjudul “Kiss Me Good-Bye” dan dinyanyikan oleh Angela Aki.

Liriknya untuk yang ingin bernyanyi bareng. English version sih, karena dulu yang aku tahu yang versi bahasa Inggris meskipun aslinya bahasa Jepang.

You say my love is all you need
To see you through
But I know these words are not quite true

Here is the path you’re looking for
An open door
Leading to worlds you long to explore

Go–if you must move on alone
I’m gonna make it on my own

Kiss me goodbye, love’s memory
Follow your heart and find your destiny
Won’t shed a tear for love’s mortality
For you put the dream in my reality

As time goes by, I know you’ll see this of me
I loved you enough to let you go free

Go–I will give you wings to fly
Cast all your fears into the sky

Kiss me goodbye, love’s mystery
All of my life I’ll hold you close to me
Won’t shed a tear for love’s mortality
For you put the dream in my reality

Kiss me goodbye, love’s memory
You put the dream in my reality

Lirik dari Final Fantasy Wikihttps://finalfantasy.fandom.com/wiki/Kiss_Me_Good-Bye_(song). Lanjutkan membaca “Kiss Me Good-Bye FFXII – Angela Aki”

魔法 (Mahou), dari Yuzuki Yukari, Furukawa Honpo, lalu Dazbee

Catatan: video-video berikut adalah lagu yang sama dengan penyanyi yang berbeda. Video pertama Yuzuki Yukari, kedua Furukawa Honpo, dan terakhir Dazbee.

Beberapa tahun yang lalu aku senang mendengarkan vocaloid. Lagu-lagu seperti “Bad Apple” dan “Lost One’s Weeping” lah yang awalnya aku dengarkan. Lalu aku menemukan “There’s Supposed to be a Cheat Code for Happiness” –nya Utata-P aku jatuh cinta kepada (suaranya) Yuzuki Yukari. Setelah itu aku mencari-cari lagu-lagu nyanyian Yukari, hingga akhirnya aku menemukan lagu berjudul “魔法” (Mahou) atau “Magic” dari kyaami.

Pada waktu itu tidak jarang lagu-lagu khusus diciptakan untuk dinyanyikan oleh Vocaloid, seperti album pertama Supercell ft. Hatsune Miku. Maka dari itu aku mengira “Mahou” adalah lagu original Yukari. Namun ketika aku mencoba mencari lewat liriknnya, aku menemukan bahwa Yukari hanya men-cover lagu tersebut dari 古川本舗 (Furukawa Honpo).

Berikut liriknya apabila ingin bernyanyi bersama. Lanjutkan membaca “魔法 (Mahou), dari Yuzuki Yukari, Furukawa Honpo, lalu Dazbee”

Senren Banka Part 4: Closer と Misfortune

Banyak hal yang muncul ketika benda diamati dari dekat atau menggunakan alat seperti mikroskop untuk benda yang kecil, teleskop untuk benda yang jauh. Kedekatan tersebut yang memungkinkan kita menemukan detail-detail yang sebelumnya tidak terlihat.

Hal yang sama juga berlaku bagi manusia, seorang cenderung lebih terbuka dengan mereka yang dekat dengannya. Dekat dari sisi emosi bukan fisik — kecuali mungkin psikolog atau psikiater. Semakin dekat kita dengan seseorang semakin banyak hal yang kita ketahui tentang mereka. Seorang tersebut juga akan semakin banyak berbicara tentang diri mereka, tentang hal-hal yang sebelumnya segan diceritakan.

Ketika kita dekat dengan seseorang tidak jarang kita menyadari kekurangan-kekurangan yang sebelumnya tidak kita sadari ketika kita hanya sekedar tegur sapa. Semakin kita sadari bahwa dia manusia seperti kita, yang punya banyak kelemahan. Namun semakin dekat kita dengan seseorang semakin juag kita sadar kelebihan-kelebihan yang mereka miliki. Hal-hal mengesankan yang mereka lakukan, tanpa sadar dan upaya padahal bagi kita begitu merepotkan.

*spoiler* Tomotake Akiho, ibunya Yoshino *spoiler*
*spoiler* Tomotake Akiho, ibunya Yoshino *spoiler*

Sayangnya kita juga menyadari ketika orang-orang terdekat kita mengalami kemalangan, atau kemalangan yang sudah lama terjadi namun baru kita ketahui. Meskipun tidak jarang kita mendengar musibah yang menimpa seseorang, mungkin dari teman atau pihak ketiga lain, mendengar mereka yang bersangkutan menceritakan dengan kata-kata mereka sendiri memiliki dampak yang berbeda. Lanjutkan membaca “Senren Banka Part 4: Closer と Misfortune”

Senren Banka Part 3: Time * Intensity

"Oomp" - Mako

Sering kita temukan bahwa dalam waktu atau durasi yang sama, hasil yang didapatkan berbeda antara satu dengan lainnya. Contoh yang mudah dijumpai yaitu meskipun setiap siswa mempergunakan waktu yang sama di kelas, tidak semua siswa memahami apa yang dosen jelaskan sepenuhnya. Mungkin mempergunakan bukan pilihan kata yang tepat, namun menghabiskan juga kurang pas.

Beberapa faktor mempengaruhi perbedaan hasil yang diperoleh ini, seperti basis pengetahuan yang berbeda, kondisi kesehatan, dan sebagainya. Pada tulisan ini akan lebih difokuskan pada satu faktor yang bernama intensitas. Intensitas di sini diartikan seberapa besar usaha yang dilakukan pada saat tertentu. Misalnya pada contoh di atas, mungkin ada siswa yang mengantuk sehingga dia kurang memperhatikan, yang kemungkinan besar tidak akan memahami seperti siswa yang memperhatikan dan mencatat materi yang disampaikan.

Istilah ini apabila berkaitan dengan pembelajaran mungkin bisa disamakan dengan conscious learning, yang sepahamanku berarti ketika ingin mempelajari sesuatu secara efektif kita harus benar-benar fokus dan tidak terditraksi. Conscious learning juga meliputi peningkatan kesulitan sehingga proses pembelaran bukan sekedar rutinitas kegiatan tanpa sadar. Penjelasan lebih bagus mungkin bisa dilihat di video berikut, menit 11:41

Sekarang apa hubungan pendahuluan di atas dengan Senren Banka?

Pada tulisan (yang kurang baik) sebelumnya, sekilas lalu aku katakan bahwa perlu waktu untuk mengenal seseorang atau sesuatu. Bahkan dengan cukup waktu, aku cukup yakin, kita akan mampu menerima sesuatu dan mungkin sesuatu itu bisa menjadi apa yang kita sukai. Suka ada karena terbiasa, atau apa kata orang.

Sayangnya waktu yang ada di dunia tidak memungkinkan kita untuk memahami semuanya. Dengan waktu yang terbatas tersebut pada akhirnya sesuatu akan lebih penting atau lebih kita sukai dibanding suatu yang lain.

Di sepanjang cerita utama Senren Banka, sebelum rute bercabang ke siapa yang kita pilih, aku merasa paling klik dengan Hitachi Mako. Entah karena perkataannya, sifatnya, penampilan, atau faktor lain dan kombinasinya. Namun semua itu tidak mungkin bisa terjadi apabila waktu bersama dengannya tidak dipergunakan secara optimal.

Mako, mengapa dirimu menjilat lidah seperti itu?
Mako, mengapa dirimu menjilat lidah seperti itu?

Bagaimana menjelaskannya ya?

Semakin banyak waktu yang kita habiskan bersama seseorang, semakin kita mengenal orang tersebut. Namun belum tentu kita semakin dekat dengan orang yang bersangkutan. Mungkin karena hal yang kita ketahui adalah sesuatu yang kurang sreg dengan kita; atau yang lebih penting lagi adalah ketika kita berkomunikasi lawan bicara kita kurang membuat kita tertarik pada mereka. Entah karena topik obrolan yang kurang kita minati, cara mereka bicara, dan sebagainya. Intinya kita perlu pancingan untuk membuat lawan bicara kita lebih tertarik dengan kita.

Nah, pada hal ini Mako aku merasa paling unggul di antara karakter-karakter lain di Senren Banka. Selain perilaku dan kebiasaannya yang kita ketahui sepanjang cerita, dialog dan ucapan Mako lebih menarik untuk diikuti. Mungkin karena dia suka bercanda dan samar-samar flirting.

Mako mengajak nge-date. Er... sure
Mako mengajak nge-date. Er… sure

Dan yang dia maksud adalah belanja untuk makan malam. Ta- tapi cara bicaranya itu lho, gemesin. Terlebih voice actress (VA) –nya. Mm.. perfection.

Aku sadar hal ini sulit dicerna melalui tulisan, karena hal ini harus dialami sendiri agar dapat memahami betapa bagusnya penulisan karakter Mako. Bukan berarti karakter lainnya tidak baik penulisannya, namun diantara semua karakter, Mako paling menarik untuk diajak bicara.

Mungkin bagi kalian yang paham vn kemudian bertanya, “Kalau Mako sebegitu wow, mengapa rute Yoshino yang dipilih?” Dan dengan rasa bersalah aku harus menjawab, karena aku sadar bahwa ini hanya game dan pada akhirnya (kemungkinan besar) aku akan menjalani semua rute yang ada. Yoshino aku pilih pertama kali karena diantara empat main heroine dia lah yang paling main heroine (menurut developer). Selain itu aku penasaran setelah cerita utama selesai apa yang akan terjadi dengan Yoshino dan *spoiler* kutukan yang ada.

Intinya, Mako is the best girl.

「これでも、くノ一ですから♪」
「これでも、くノ一ですから♪」

Senren Banka Part 2: Rule of First

TL;DR tulisan ini mengenai first impression (kesan pertama), for the first time in forever (nostalgia*), dan first time is special. Agak kurang nyambung satu sama lain karena aku menuliskan ini dalam beberapa hari. Mohon maklum, tulisan berikutnya diusahakan lebih baik lagi.

Setelah pernyataan “cerita ini hanya fiktif”, logo Yuzusoft, M2 Cheeseware, Hikari Field dan NekoNyan, kita disambut dengan main menu.

Rencananya akan ada video lagu-nya di sini, namun karena…. satu dan lain sebab, dan aku tidak ingin terkena copyright strike apabila mengupload video sendiri, jadi seandainya ada yang ingin mendengarkan lagunya mohon untuk mencari sendiri. Mohon maaf atas ketidaknyamananya.

Hal lain yang menyambut kita adalah permainan shamisen sebagi lagu latar main menu. Lagu tersebut berjudul “恋ひ恋ふ縁” atau kalau di versi Inggris-nya dijudul “Ko Hi Ko Fu Fuchi”. Mendengar permainan shamisen tersebut langsung terbangun kesan tradisional Jepang. Meskipun hanya hal kecil, sedikit sentuhan tema di musik adalah sesuatu yang menarik.

Main menu Senren Banka. Opsi "Extra" dan "After" baru terbuka setelah menamatkan satu rute.
Main menu Senren Banka. Opsi “Extra” dan “After” baru terbuka setelah menamatkan satu rute.

Selain musik, main menu sendiri menampilkan empat main heroine yang nanti kita jumpai selama memainkan Senren Banka (tidak ada Roka-nee –“). Yoshino, Mako, dan Murasame memakai busana (yang menyerupai) pakaian tradisional, setidaknya apa yang aku pikir cosplayer akan pakai. It’s ok if it’s cute though ^^

Sedangkan Lena memakai seragam sekolahnya, alih-alih pakaian yang dia beli ketika bermain bersama-sama di tengah cerita mungkin menghindari spoiler *oops. Namun mungkin lebih ke memberi kesan bahwa Lena bukan penduduk lokal. Lanjutkan membaca “Senren Banka Part 2: Rule of First”

Senren Banka Part 1: Journey Began

"Oomp" - Mako

Atau 千恋*万花 atau Senren*Banka: A Thousand Colors of Love adalah visual novel oleh Yuzusoft yang lalu diterjemahkan dan dijual ke Bahasa Inggris oleh Hikari Field dan NekoNyan. Link VNDB-nya.

Beberapa hari yang lalu aku tiba-tiba ingin memainkan visual novel (vn). Setelah browsing sebentar di Denpasoft untuk melihat vn apa yang baru-baru ini rilis perhatianku tertuju pada Senren Banka. Hal utama yang menarik perhatiaanku adalah estetis-nya yang bernuansa tradisional Jepang meliputi busana karakter-karakternya, latar ceritanya, dan setelah bermain cukup lama, ide dan alur ceritanya.

Setelah proses mengunduh yang cukup lama, ~7 GB — RIP kuota. Kapan sih vn ukurannya jadi besar banget? Dulu aku ingat vn hanya ratusan MB, ya bertahun lalu sih.

Mulai ceritanya, dan beberapa menit kemudian.

Roka-nee!! Mengapa screen time mu kurang banyak, hiks.
Roka-nee!! Mengapa screen time mu kurang banyak, hiks.

Impresi pertama, wow, grafis vn sekarang bagus banget. Kedua hm hm ^^

Pada saat itu aku belum mengetahui kenyataan pedih bahwa Roka-nee muncul hanya di beberapa scene di cerita. Haah.. mungkin di rutenya nanti akan terbayarkan.

Dikarenakan Senren Banka mempunyai durasi yang panjang, saat ini aku baru menamatkan 1 rute, aku berencana membuat beberapa tulisan di kemudian hari.

Sekilas tentang ceritanya, tokoh utama (MC, main character) kita, Adachi Masaomi, diminta ibunya untuk membantu penginapan kakeknya yang terletak di Hoori (sebuah daerah fiktif sepertinya). Hoori adalah daerah wisata yang terkenal karena onsen atau pemandian air panasnya yang menyehatkan. Kepopuleran ini bahkan sampai ke manca negara. Akan tetapi Hoori dihindari oleh penduduk di kota-kota di sekitarnya karena menurut legenda daerah tersebut dikutuk. Berdasarkan legenda tersebut, untuk menghentikan kutukan tersebut para dewa (kami?) memberikan penduduknya katana bernama Murasamemaru. Setelah beratus tahun, saat ini pedang tersebut tertancap di batu yang disimpan di dalam kuil (shrine bukan temple). Masaomi tanpa sengaja mematahkan… intinya pedangnya rusak. Dikarenakan telah merusak benda bersejarah Masaomi diminta bertanggung jawab dengan bertunangan dengan putri kepala pendeta.

Ceritanya sebenarnya sederhana, boy meets girl atau girls lebih tepatnya. Situasinya agak cliche a la the chosen one dan hal yang terjadi agak absurd (disuruh tunangan). Namun dikarenakan hal-hal tersebut tidak dibuat terlalu… serius dan ada unsur humor dan levity menyebabkan membaca ceritany menjadi sesuatu hal yang menyenangkan dan bukan sesuatu yang memuakkan. Sejalan dengan ceritanya pembaca akan lebih paham mengenai legenda yang sebenarnya terjadi dan alasan pertunangan Masaomi dengan Tomotake Yoshino..

Yoshino menari sebagai salah satu kegiatan rutinnya sebagai miko.
Yoshino menari sebagai salah satu kegiatan rutinnya sebagai miko.

Alasannya akan menjadi jelas nantinya. Yoshino, seperti orang normal, menolak tunangan dengan orang asing yang baru pertama kali dia temui. Sikapnya yang dingin inilah yang sepanjang cerita akan terlihat lama-kelamaan semakin mencair.

Ah, dan Murasamemaru tidak benar-benar patah. Pedang tersebut dipulihkan kembali oleh Murasame… chan. Yup, yup, Murasame-chan yang selama beratus tahun menjadi hantu penjaga Murasamemaru. Bagaimana menjelaskannya supaya mudah dimengerti ya?

Murasame-chan melayang, definitely not a ghost, definitely.
Murasame-chan melayang, definitely not a ghost, definitely.

Ehhm, pada dasarnya para dewa tidak memberikan divinity, seperti kemampuan untuk menghentikan kutukan kepada benda tak hidup — Murasamemaru. Yang mereka lakukan adalah memilih wadah (vessel) dari manusia yang kemudian menyalurkan divinity tersebut ke benda lain. Dikarenakan menjadi wadah oleh para dewa, wadah tersebut menjadi arwah (spirit?) penjaga pedang. Di lihat dari satu sudut, Murasame dikorbankan untuk menghentikan kutukan, yang menurutku sangat menyedihkan. Terlebih sekian ratus tahun dia melakukan tugasnya. Untungnya beberapa orang masih bisa mendengar dan berbincang dengannya, sehingga dia tidak merasa terlalu kesepian, tapi *hiks*

Ah.. mungkin habis ini main rutenya.

Karena tanpa sengaja aku mengenalkan dua dari empat main heroine, sekalian saja aku perkenalkan yang lainnya.

Hitachi Mako, sweet girl eating sweetfish. Best girl, btw.
Hitachi Mako, sweet girl eating sweetfish. Best girl, btw.

Arguably the best girl. Oke oke, pertama Mako rajin mengerjakan tugas-tugas rumah. Kedua dia ahli masak. Ketiga dikenal oleh para pemilik warung, berarti dia ramah dan mudah bergaul dengan orang lain. Dan yang paling penting, Mako… pandai flirting. Entah mengapa terkesan dia memikirkan semua perilaku dan perkataannya, dan dari beberapa scene bersama selalu ada perkataan yang remeh tapi playful dan agak romantis. Ah.. dan dia seorang ninja katanya, yang selama bergenerasi bertugas menjaga keluarga Yoshino.

Lena Liechtenauer, beberapa saat sebelum menyesal memesan wasabi.
Lena Liechtenauer, beberapa saat sebelum menyesal memesan wasabi.

Heroine terakhir adalah Lena Liechtenauer. Dikarenakan ketertarikannya dengan Jepang (yang diturunkan oleh kakeknya) dia mengikuti program pertukaran pelajar di (satu-satunya) sekolah di Hoori. Untuk memeuhi kebutuhan keuangan dia juga bekerja paruh waktu di penginapan milik kakeknya Masaomi. Ah, Masaomi tidak jadi membantu kakeknya karena insiden yang terjadi jadi penginapan tersebut kekurangan pekerja dan akhirnya Lena yang mengisi.

Kenapa di Hoori dan bukan di kota besar pada umumnya? Seingatku karena kakeknya dulu senang liburan di sana, dan plot device lol. Erm, spoiler nanti kalau diberitakan. Kurasa Lena dijadikan salah satu main heroine karena diperlukan penyeimbang dalam cerita, e.g hampir semua karakter di dalam cerita adalah penduduk setempat yang tinggal di Hoori semenjak lahir, semuanya kecuali Masaomi dan Lena malah. Dan untuk menyeimbangkan hal itu diperlukan seseorang dari luar yang tiba-tiba tinggal di daerah yang (bisa dibilang) masih tradisional bahkan untuk ukuran Jepang. Ya setidaknya dia pekerja keras, dikarenakan dia mampu bertahan bekerja di penginapan. Berdasarkan pengamatanku selama menonton “Hanasaku Iroha” pekerjaan di penginapan itu sangat berat.

Selain empat tokoh di atas (lima, dengan Roka-nee), karakter-karakter yang muncul adalah Roka-nee, sedikit lebih tua tapi ketika kecil dulu sering main bersama Masaomi dan sepupu-sepupunya. Rentarou, sepupu Masaomi. Koharu, adik Rentarou dan sepupu Masaomi… Ew malas nulisnya, baca sendiri lah ya di VNDB.

Seperti yang aku telah aku katakan, aku kagum dengan teknologi visual novel sekarang. Selain grafisnya yang lebih bagus kualitasnya juga banyak hal-hal baru (yang baru aku temui) di Senren Banka. Berikut beberapa hal yang menarik perhatianku dari segi vn.

Fitur flowchart di Senren Banka. Dengan memilih salah satu node yang disediakan kita bisa langsung lompat ke sana.
Fitur flowchart di Senren Banka. Dengan memilih salah satu node yang disediakan kita bisa langsung lompat ke sana.

Ada flowchart. VN pada dasarnya lebih mirip ke buku dari pada game pada umumnya. Pada vn terdahulu, save harus manual dan untuk setiap choice dalam cerita harus di-save seandainya ingin mencapai 100%. Namun dengan adanya flowchart seolah-olah ada daftar isi dalam buku yang bila kita ingin menuju bagian tertentu, termasuk choice event, kita tinggal lompat ke sana.

Di vn-nya, setiap chibi seperti ini akan disertai animasi. Momen ketika Masaomi mematahkan Murasamemaru.
Di vn-nya, setiap chibi seperti ini akan disertai animasi. Momen ketika Masaomi mematahkan Murasamemaru.

Visual novel terkenal dengan gambar diamnya. Hampir sepanjang cerita hanyalah gambar dan suara, bahkan beberapa hanya mengandalkan teks dan tidak memakai voice actor sama sekali. Meskipun tidak banyak di Senren Banka terkadang ada bagian dalam cerita yang disertai dengan animasi chibi. Mungkin hal ini tidak disukai semua orang namun bagiku cukup amusing dan membuat cerita lebih menarik.

Selain itu jika terdahulu gambar karakter/event baru diganti setiap ganti line dialog, tidak lagi! Bahkan di tengah-tengah dialog raut muka karakter bisa berubah. Aku rasa hal ini merupakan hal yang umum di vn-vn baru, namun sangat memukau bagiku yang pertama kali menjumpainya. Melihat raut muka Yoshino yang berpura-pura kaku lambat laun merona merah ketika dia berbicara sungguh sangat menggelikan.

Apa lagi ya. Ada voice save, yang intinya alih-alih menyimpan lokasi atau membuat bookmark dalam cerita, kita memilih satu line dalam cerita untuk kita tulis di luar.

Oh ya, jadi di Senren Banka kita diharuskan untuk menyelesaikan cerita utama yang mengenai kutukan dan legenda, dan setelahnya baru kita mengikuti rute heroine yang kita pilih sesuai pilihan kita di cerita utama tersebut. Namun untungnya ada fitur flowchart sehingga tidak perlu susah-susah memulai cerita dari awal untuk memilih heroine yang lain, meskipun pada akhirnya masih di tengah-tengah sih jadi sebenarnya cukup panjang juga.

Saat menuliskan ini, baru rute Yoshino yang aku tamatkan. Dari pengalaman ini aku cukup yakin setelah menamatkan cerita umum (sebelum rute bercabang) terdapat permasalahan yang harus kita cari solusinya berkaitan dengan heroine yang kita pilih. Mengenai Yoshino, barangkali di lain kesempatan bisa aku tuliskan. Tulisan ini sudah cukup panjang rasanya.

Kesimpulan. Secara cerita, Senren Banka sangat sederhana namun cara penulisannya dan elemen-elemen visualnya membuat pengalaman membacanya sangat menyenangkan. 8.5/10 atau bahkan lebih tergantung bagian cerita lain yang belum aku nikmati.

Untuk yang berminat bisa membelinya di NekoNyan, di Steam, atau situs-situs lain. Ada versi semua umur dan versi 18+, versi di Steam adalah yang semua umur namun ada patch 18+ di NekoNyan. Gunakan versi sesuai dengan ketentuannya.

Aku? 18+ dong, kan sudah lebih dari 18 tahun… Oke, sepertinya tidak perlu aku sebutkan. Namun hal ini perlu aku katakan karena berkaitan dengan remeh temeh beikut ini:

Di versi 18+, di screen awal akan ada disclaimer kalau semua karakter yang muncul sudah berusia 18 tahun atau lebih. Namun aku ragu dengan satu karakter, yaitu Koharu. Dia kan berusia satu tahun lebih muda dibanding Masaomi. Meskipun aku tidak tahu kelas berapa, tapi aku cukup yakin Masaomi saat ini SMA, anggaplah kelas 12. Usia siswa kelas 12 normal aku kira 17-18 tahun, berarti Koharu berusia 16-17 tahun. Jadi intinya aku cukup yakin dia belum 18 tahun.

Koharu, 18 tahun?
Koharu, 18 tahun?

Di lain pihak, meskipun terlihat sama mudanya, Murasame sudah berusia ratu— *PLOK!!!!*

Ca-calm down Murasame-chan.
Ca-calm down Murasame-chan.

“Tidak sopan membicarakan usia wanita!”

5 tahun yang lalu

Ada perasaan aneh melihat notifikasi atau peringatan sejenisnya dari berbagai akun media sosial yang kita punya mengenai apa yang kita lakukan beberapa tahun yang lalu. Hal yang sama terjadi pada hari ini, kali ini dari WordPress.

Yups, 5 tahun yang lalu hari ini (25 Februari, aku merasa aku baru bisa mempublikan post ini tanggal 26 hehe), aku membuat akun wordpress. Hmm… mungkin bukan pertama kalinya menulis blog ini, dan bukan pertama kalinya menulis sesuatu di internet.

Blog pertamaku seperti kebanyakan orang mungkin, memakai platform blogspot atau blogger atau apa namanya sekarang. Blog yang agak terlalu spesifik, menulis tentang Harry Potter dan Lord of the Rings, dua franchise novel dan film yang aku sukai saat itu (sekitar 2008?). Namun cuma bertahan 3 artikel, lol. Maklum tinggal di daerah terpencil (untuk ukuran masyarakat modern saat ini), minim akses internet (satu kecamatan ada 3 warnet kalau tidak salah), dan sumber informasi hanya dari TV tentu hanya sedikit hal mengenai dua franchise tersebut yang aku tuliskan. Artikel tentang perbedaan buku dan film kalau ada yang mau tahu; namun sekarang sayangnya aku sudah lupa sebagian besar buku dan film HP dan LotR haha.

Blog berikutnya (buat blog lagi, karena temanya beda) emm… aku lupa alasannya apa tapi isinya tentang syariat-syariat Islam. Mungkin alasannya karena waktu itu aku ikut organisasi Rohani Islam di sekolah? Entahlah. Cukup populer… karena aku kopas dari blog lain. Heu heu, aku masih malu sampai sekarang 😥

Waktu-waktu ini aku mulai aktif di Facebook, dan seperti remaja Facebook kebanyakan, setidaknya pada waktu itu aku bikin tulisan-tulisan romantis di notes. Romantis kan ya? Erm… setidaknya ada satu-dua yang romantis jadi terhitung lah ya. Ya, biasalah menulis puisi-puisi, dibikin berima sedikit, (cukup) banyak yang terkesan padahal aku bikinnya asal-asalan. Setidaknya hingga… hingga… aku tidak menulis lagi? Kenapa ya? Patah hati? Hahaha. Mungkin bosan saja sih, dan banyak kesibukan di hari-hari itu.

Blog berikutnya (beberapa bulan sebelum blog ini?) aku bikin di blogspot/blogger lagi, idenya lebih ke blog beneran yang isinya diari dan sejenisnya, ya kurang lebih idenya seperti blog ini (yang akhirnya populer karena review Persona Trinity Souls yang cuma satu artikel heuheu). Tapi akhirnya aku tinggalkan juga dan hingga hari ini blog di wordpress ini yang masih (kadang kala, once in blue moon) aku tulisi.

Eh, ada satu blog lagi untuk tugas Bahasa Inggris, tapi tidak dihitung ya.

Ya, 5 tahun yang lalu. Sebentar aku lihat tulisan pertamaku. Lol, “Kenapa alamatnya arunanis.wordpress.com”. Ya, sayangnya waktu itu arunasan tidak tersedia sepertinya.

Oke, beneran kali ini. “Watashi e”. Ah… ya ya ya. Supercell (dan Egoist) band yang sebagian lagunya aku suka karena mellow dan sebagian lainnya oke-oke aja karena terlalu nge-beat. Membaca tulisanku lagi… “AHHHH!!!!! KENAPA AKU NULISNYA MALU-MALUIN KAYA GITU!!!” Lanjutkan membaca “5 tahun yang lalu”

Auld Lang Syne 2019

Suara katak di kejauhan. Sisa-sisa bau hujan yang barusan turun di halaman. Gemerisik dedaunan dan tetesan air yang berjatuhan. Ku cerna sekitarku seraya memalingkan wajah ke luar sana. Semu cahaya merah mentari terbenam yang menempel di jendela. Atau mungkin hanyalah kerak hasil kerja waktu yang tertinggal di balik kaca?

Ku alihkan layangan mata kembali ke sini. Di atas, langit-langit kamar yang rasanya bisa terjangkau apabila aku berdiri. Di belakang, ranjang tempat berbaring ketika malam mulai matang, atau ketika siang tak kunjung entas. Di depan, layar 14 inchi yang dengan ajaibnya menuliskan apa yang ada di pikiran.

Dengungan kipas laptop. Lembabnya udara yang menggerahkan. Angan-angan yang selalu mengelana, entah dimana sekarang.

Hal tersulit dari suatu aktivitas adalah memulainya. Setidaknya begitu kata orang. Ku harap kalimat-kalimat permulaan di atas membuatku mampu menyelesaikan tulisan ini, dan membuatmu mau membacanya hingga akhir. Lanjutkan membaca “Auld Lang Syne 2019”

Sinopsis Bukanlah Cerita

Beberapa saat setelah aku menerbitkan tulisan Bagian Pertama 1Q84 yang berisi pendapatku mengenai emm…. 1Q84, aku berpikir, “Apakah dengan tidak menceritakan isi novel tersebut bisa membuat calon pembaca semakin tertarik? Ataukah demi tidak membocorkan isi cerita malah membuat orang semakin tidak tertarik?”

Ketika aku menulis setengah ulasan setengah perasaan tersebut, aku berharap tidak akan merusak pengalaman kalian ketika membaca 1Q84 di kemudian hari. Toh, seandainya ingin mengetahui sinopsis cerita 1Q84, aku yakin banyak yang telah menuliskannya. Namun hal itu justru membuatku penasaran, apakah menyertakan sinopsis itu baik atau tidak?

Sinopsis atau ringkasan biasanya berusaha merangkum sesuatu yang memakan waktu lama (misal novel, film, buku yang tebal, dll) menjadi sesuatu (biasanya tulisan) yang lebih singkat, sangat lebih singkat. Demi hal tersebut, sinopsis biasanya meniadakan nuansa penulisan seperti struktur kalimat dan diksi penulis. Atau untuk film, meniadakan nuansa adegan seperti tata kamera dan akting pemain. Selain bagian kecil dari sebuah karya, sinopsis juga kesulitan untuk menjelaskan pacing (er… kecepatan alur) secara keseluruhan. Maksudnya, kadang suatu peristiwa dijelaskan lebih detail dibanding peristiwa lainnya, akan tetapi hal tersebut hilang di sinopsis.

Permasalahan di atas, sering dijumpai pada sinopsis yang mencoba merangkum seluruh cerita. Terdapat jenis sinopsis lain (atau namanya bukan sinopsis?) yang hanya menceritakan bagian permulaan cerita. Meskipun jenis ini juga kesulitan dalam memuat nuansa cerita, setidaknya hanya bagian awal yang diceritakan, yang membawa kita pada bagian kedua dalam tulisan ini. Pengalaman (atau apalah terjemahannya experience).

Lanjutkan membaca “Sinopsis Bukanlah Cerita”

Aku Menemukan Cara Mudah Mengetik Karakter-karakter Khusus

AKU BISA MENULIS SEPERTI INI.

Pernahkan kalian mengalami kesulitan ketika mengetikan karakter aneh— huruf/alfabet maksudnya— seperti á atau ê dsb? Mungkin jarang, dikarenakan di Bahasa Indonesia hanya terdiri dari 26 alfabet dari a hingga z tanpa secara harfiah ada huruf yang memiliki tanda diakritik. Hal ini sebenarnya adalah salah satu keunggulan Bahasa Indonesia, mudah dipahami dan dimanfaatkan.

Seandainya kita memerlukan huruf dengan diakritik, atau juga karakter khusus lain seperti em dash (—), trademark (™), dll; kita biasa mempergunakan InsertSymbols pada perangkat lunak pengolah kata (MS Word, Libre Writer, dll). Selain itu kita bisa memanfaatkan mesin pencari di internet untuk mencari huruf yang kita perlukan, kemudian CopyPaste. Apabila hanya satu dua kali diperlukan, cara ini tidak terlalu merepotkan. Namun bagaimana jika kita perlu melakukannya berulang kali, misal ketika perlu menulis cara pengucapan (foenik) suatu kata?

Misal ingin menulis Fëanor, Udûn, Undómiel? Oke, bisa dicari di internet sih sebenarnya. Mengapa aku mengundermine tulisanku sendiri? Entahlah.

Intinya, ada cara yang lebih mudah. Hanya dengan papan ketik (keyboard).

Lanjutkan membaca “Aku Menemukan Cara Mudah Mengetik Karakter-karakter Khusus”